Sabtu, 09 April 2016

Blak-Blakan Profile Abu Janda, Cucu Abdi Dalem Raja Banten yang Difitnah Cina Kristen

Netizen NU - Fanpage Facebook anti teror dan anti radikalisme bernama Ustad Abu Janda Al-Boliwudi, yang beralamat di https://www.facebook.com/ustadabujanda/, sangat fenomenal karena blak-blakan melawan segala bentuk terorisme dan radikalisme di dunia maya.

Blak-Blakan Profile Abu Janda, Cucu Abdi Dalem Raja Banten yang Difitnah Cina Kristen
Blak-Blakan Profile Abu Janda, Cucu Abdi Dalem Raja Banten yang Difitnah Cina Kristen


Tanpa tedeng aling-aling, page dengan jumlah pengikut 223 ribu lebih akun (saat laporan ini ditulis), kerap menulis status yang membuat muslimin kagetan di sebelah kejang-kejang tanpa ampun. Hampir dipastikan, status-statusnya tidak ada yang bisa membantah dengan dalil maupun logika pendek khas alumni 212.

Karena itulah, yang diserang bukan statusnya, namun orang dibalik page tersebut. Walau sudah berkali-kali klarifikasi di page-nya, Permadi Arya (40), pemilik halaman tokoh fiksi tersebut terus-terusan dituduh kafir, yahudi, cina, kristen, syiah, komunis, dan sederet sebutan tanpa bukti.

Kepada Netizen NU, Kang Permadi mengaku kalau banyak teman-temannya juga percaya dan agak menjaga jarak setelah viral ia difitnah sebagai cina kristen yang menyamar di lingkungan santri dan komunitas muslim moderat. Ya elaaah, segitunya.

Netizen NU sengaja mengontak Kang Permadi soal profilnya. "Selama ini aku sendirian sih mas, ndak ada yang bantu klarifikasi. Banyak yang sampai percaya fitnah FPI aku ini 'cina kristen nyamar'," akunya kepada Netizen NU, Senin (16/01/2017) pagi via WhatsApp.

Yang pasti, Permadi Arya bukanlah ustadz atau seorang tokoh agama dengan ribuan santri dan jamaah fanatik, "aku cuma aktivis anti terorisme dan pegiat medsos anti radikalisme," terangnya. Penjelasan tentang nama Abu Janda Al-Boliwudi sudah ia tulis di page. Namun, namanya fitnah, tetap saja dibuat-buat.

Ustad Abu Janda al-Boliwudi, kata Permadi, adalah tokoh fiksi plesetan dari teroris ISIS bernama Abu Jandal al-Indonesi yang sudah mati sangit di Timur Tengah sana. Ia juga tidak pernah mengklaim sebagai ustadz, "bahkan tulisan ustad nya sengaja aku bikin salah jadi "ustad" tanpa z," papar Permadi.

Kiri: Abu Janda al-Indonesia (modyar), kanan: Abu Janda al-Boliwudi (difitnah) Ia membuat page Abu Janda pada awal 2015 setelah video parodi ISIS menirukan ancaman Abu Janda al-Indonesi jadi viral di medsos, "trus bikin lagi lagu parodi "kamu syiah", viral juga," jelas Permadi. Ini salah satu video viral Permadi yang pernah dimuat Netizen NU TV pada tahun 2015:

Sayangnya, Permadi yang sejak lahir ber-KTP muslim dan pribumi, dituduh sebagai seorang kristen keturunan cina. Hingga kini, fitnah tersebut bukan hanya keliru, tapi tidak merujuk fakta manapun, alias hoax kuadrat. Laki-laki yang lahir pada 1976 di Serang, Banten tersebut adalah sosok yang sangat mendukung gerakan moderat ala NU. Bahkan ia mengaku pengagum berat KH Said Aqil Siraj.

"Aku kagum Yai Said berani teriak-teriak bahaya wahabi saat ulama lain takut bicara kebenaran karena takut dicap Syiah," tutur Permadi, "sejak tahu sosok Yai Said lah, aku makin berani," sambungnya.

Soal foto Kang Permadi selfie dengan Kiai Said bukan hoax, cuma caption foto tersebut yang dibuat-buat untuk menyerang NU dan kiai-kiai NU. "Pas lagi maen ke PBNU, ketemu Mas Savic, aku bilang, inspirasi Abu Janda itu Yai Said, lalu mas savic ajak aku ke ruangan bilang ke yai kalau aku pengagum berat, lalu selfie dan pamit," cerita Permadi, "yai said tidak kenal aku secara pribadi," lanjutnya.

Fotonya benar, captionnya Hoax Foto di atas diambil pada tahun 2015, namun pada akhir 2016 diramaikan oleh muslim unyu-unyu untuk menyerang Ketum PBNU dan sekaligus Abu Janda, terutama setelah Permadi Arya ikut pertemuan Kopdar Netizen NU di Gedung PBNU.

Kini, ia tetap masih berjuang dengan tokoh fiksi nya Abu Janda di tengah kesibukan mengurus usaha harian berbentuk kafe di Bandung. Karena beralamat di Bandung itulah, Permadi mengatakan kalau ia tidak punya kepentingan dengan Pilkada DKI Jakarta.

"Aku pernah sekali maen ke rumah lembang, sampe di sana ternyata Pak Ahok ngenali aku, manggil aku ke panggung, lalu dikasih mic sama Pak Djarot, ngomong deh," terangnya, "setelah itu, pulang ke Bandung dan tidak pernah ke situ lagi," imbuhnya.

Meski tidak pernah mondok secara resmi, Permadi Arya pernah nyantri selama enam bulan belajar tasawwuf ala Thariqat an-Naqshabandiyyah kepada Syeikh Tengku Muhammad Husin (alm) di Kutacane, Aceh, NAD pada tahun 1999. Itulah mursyid pemilik page tokoh fiksi Ustad Abu Janda al-Boliwudi.

Permadi Arya ketika Mondok di Kutacane, Aceh, tahun 1999 Secara nasab dan keturunan, ia bukan sembarang orang. Silsilahnya jelas dan tercatat. Cuma, kepada Netizen NU, orang tua tidak memberikan nasab lengkap dengan pelbagai alasan. Makam leluhurnya pun masih dirawat hingga kini.

Kang Permadi Arya alias Abu Janda adalah keturunan langsung yang silsilahnya nyambung ke Abdi Ndalem Keraton Banten bernama Wiryaatmadja dan Aryawirasmara. Dari silsilah, Permadi Arya adalah muslim sejak lahir, pernah nyantri tarekat di Aceh, keturunan orang mulia yang mengabdi kepada Raja Nusantara di Banten. Bukan kristen, bukan cina, bukan syiah, bukan pula Yahudi. Jelas kan? Mau bantah, datangi kafenya! [Netizen NU]

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/01/blak-blakan-profile-abu-janda-cucu-abdi-dalem-raja-banten-yang-difitnah-cina-kristen.html

Menyajikan informasi secara lugas dan berimbang, disertai data-data yang akurat dan terpercaya.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Netizen NU sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Netizen NU. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Netizen NU dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock