Sukoharjo. Netizen NU
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Sukoharjo diimbau pasang strategi antisipasi gerakan Islam radikal di Sukoharjo dan Solo Raya.
Pernyataan itu disampaikan Katib PC NU Sukoharjo Abdullah Faishol dalam diskusi di Sekretariat PCNU Sukoharjo Jl Jend Sudirman, Ngaglik, Sukoharjo, Jawa Tengah, Ahad malam (21/7).
NU Sukoharjo Pasang Strategi Anti-Islam Radikal (Sumber Gambar : Nu Online) |
NU Sukoharjo Pasang Strategi Anti-Islam Radikal
Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten yang memiliki kantong-kantong gerakan Islam radikal. Untuk mengantisipasinya, PCNU Sukoharjo harus bangun strategi, papar dosen IAIN Solo tersebut.Netizen NU
Dikatakan, penyebaran gerakan Islam radikal di wilayah Sukoharjo meliputi, Kecamatan Grogol, Gatak, Baki, Polokarto, Weru, Bulu, dan Mojolaban.Institusi yang diduga kuat sebagai basis diantaranya pondok Ibnu Taimiyah, Darul Salafy, Darul Hijrah, Al-Ukhuwah, Ulul Albab, Al-Madinah, Izkarima, Darusahadah, lembaga pendidikan Mutiara Insan, Al-Manar dan lain-lain.
Netizen NU
Lebih lanjut dipaparkan Abdullah Faishol, gerakan Islam radikal di wilayah Solo Raya sangat beragam, ada yang mengusung gerakan Islam transnasional dan ada juga gerakan organisasi Islam di tingkat lokal. Walaupun beranega ragam, tetapi kesamaanya adalah meraka anti terhadap tradisi NU, kata Faishol.Sekretaris PCNU Sukoharjo Lasimin mengatakan, di akhir tahun 2013 ini, setidaknya ada 200 orang narapidana terorisme yang memasuki masa bebas tahanan. Persoalannya adalah, bagaimana kondisi masyarakat, apakah masih menerima mantan napi teroris ini atau mereka sudah tobat dan tidak melakukan kekerasan lagi atau justru sebaliknya mengulangi lagi.
Dari diskusi tersebut, salah satu peserta diskusi yang juga ketua Lazis, Sugeng Widodo, mengusulkan adanya pelatihan kader yang sisitematis yang dilakukan oleh PCNU Sukoharjo. PCNU Sukoharjo seharusnya menyelenggarakan pengkaderan, pintanya.
Selain pelatihan pengkaderan, penguatan ekonomi umat dan pengajian rutin ala NU bersama Habib Syekh menjadi pilihan alternatif yang perlu menjadi perhatian NU Sukoharjo.
Tampak hadir diantaranya, KH Ahmad Baidlowi, Syuriyah. H M.Nagib Sutarno, Tanfidziyah. Lasimin Sekretaris, jajaran pengurus MWC NU se Sukoharjo.
Redaktur : Abdullah Alawi
Kontributor: Cecep Choirul Sholeh
Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/46051/nu-sukoharjo-pasang-strategi-anti-islam-radikal
Netizen NU